Desa Woitombo, Kecamatan Lambai, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), memukau dengan kegiatan “Spirit Kemerdekaan, Menggerakkan Literasi Desa” yang berhasil digelar dengan sukses pada akhir pekan lalu. Kegiatan ini menjadi kolaborasi gemilang antara berbagai Komunitas, Organisasi, Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Pemuda, Jurnalis, Mahasiswa, Pelajar, Masyarakat, dan Pemerintah Desa, bahkan melibatkan Pemerintah Daerah.

Mulai dari tanggal 18 hingga 20 Agustus, lebih dari 200 peserta dan relawan terlibat dalam kegiatan yang berlangsung di Desa Woitombo, Kecamatan Lambai.  Tidak hanya melibatkan para relawan lokal, acara ini juga berhasil menarik perhatian Penggiat Literasi dari Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, termasuk figur penting seperti Founder Rumah Baca Akkitanawa, Asran Salam, dan Pengelola Lembaga Pendidikan serta Inisiator Kemah Relawan Pendidikan (KeRen), Muhammad Ashar Sabri, S.HI.,M.H., dan Mazra Yasir. Bahkan, kerjasama lintas batas juga terwujud dengan kehadiran Relawan Pendidikan Internasional dari Negara Belgia, Estelle Nicole Liliane dan Aloise.
Acara yang dibuka oleh perwakilan Pj. Bupati Kolut Parinringi, S.E.,M.Si., yaitu Asisten l Mukhlis Bachtiar, S.Pi.,M.P., mendapat apresiasi tinggi karena berhasil menyatukan beragam komunitas untuk tujuan yang baik. Bahkan, Mukhlis Bachtiar menyampaikan harapannya bahwa acara semacam ini dapat terus berlanjut di masa depan.”semoga kegiatan seperti ini terus bisa dilanjutkan,”Ujarnya.

Peserta dan relawan memiliki kesempatan untuk terlibat dalam berbagai kegiatan selama acara berlangsung, termasuk Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK), Kegiatan Belajar Bermain (KBB), Kegiatan Bersama Masyarakat (KBM), Bincang Relawan, Parenting, Pentas Seni, senam pagi, fun games, dan refleksi.

Kepala Desa Woitombo, Muhammad Akbar, S. Pd., menjelaskan bahwa “Kemah Literasi jilid 3” yang dijalankan sebagai Kemah Rakyat ini menjadi perwujudan komitmen Pemerintah Desa Woitombo untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) warga dengan meningkatkan literasi. Dukungan Perpusdes Woipedia oleh Pemerintah Daerah Kolut dan jejaring komunitas di Kolut menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut.

“Kegiatan ini menjadi inspirasi bagi kolaborasi lintas komunitas literasi dan menjadi bukti nyata bagaimana upaya bersama dapat memiliki dampak positif yang signifikan. Semoga kegiatan serupa dapat berlanjut di desa-desa lain, memberikan akses literasi yang lebih luas bagi masyarakat,”Katanya.